Jumat, 20 Desember 2013

Ian Antono Arema

Jusuf Antono Djojo or Ian Antono (born October 29, 1950, Malang, Indonesia) is an Indonesian guitarist and songwriter. He has collaborated with many other musicians, including Anggun,[1] Iwan Fals, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, Ebiet G Ade and Ikang Fawzi, he is best known as God Bless' lead guitarist since 1974. Other notable collaboration was Gong 2000, which was established in 1991 until 1996. Ian Antono was also recognized as one of the very first rock guitarists in Indonesia. In 1999, Ian Antono was invited in a Formula-1 event, which was also a collaboration with G3 (Joe Satriani and Steve Vai) and rock legends, Jethro Tull.

Childhood
Ian Antono was born in Malang, East Java, Indonesia to Indonesian father and mother. Originally, he was interested in drumming and began to learn to play drums since his earlier years. However, later when he started to listen to The Shadows's music, he changed his mind and began to learn to play guitar.Ian Antono was born in Malang or Arema original.
Music Experiences[edit]

Earlier
In 1970, Ian Antono went to Jakarta and joined a band called Bentoel which was a session band for singer Emilia Contessa and Trio The King. Later, his popularity was increased while he gained many experiences that made him join his present band, God Bless.He lived his life mostly as a balinese musician performing balinese orchestral music.

Professional career
The first step into professional music career was when he joined a legendary Indonesian band called God Bless with Achmad Albar, Donny Fattah, Yockie Suryoprayogo and Teddy Sujaya. With Ian, God Bless released Huma Di Atas Bukit (1975), Cermin (1980) and Semut Hitam (1989)and thanks to these albums, Ian's popularity jumped through the roof because at that time, rock music had not become an atmosphere in Indonesian music. So while God Bless pioneered rock music in Indonesia, Ian Antono lead the way into a new rock guitarist world.
However, soon after God Bless'last album in 1989, Ian Antono decided to form a band called Gong 2000 and released three albums, Timur (1991), Laskar (1994) and Prahara (1996).
His style of playing in Gong 2000 was different compared to when he was with God Bless. With Gong 2000, Ian tried to include Balinese music into most of his songs. This was followed by including at least 20 Balinese Dancers in his performances. Later, Ian decided work together again with God Bless in 1997 with another Indonesian guitarist, Eet Sjahranie. This concept of duo guitarists grabbed media and listeners' attention although the album "Apa Kabar?" was not a commercial success.
Other than becoming a lead guitarist for God Bless and Gong 2000, Ian has also written songs for numerous other singers. Some of them are notable Indonesian artistes, including but not limited to, Iwan Fals, Anggun, Nicky Astria, Doel Sumbang, Gito Rollies, and Ikang Fawzi. Moreover, many songs that he has arranged for other musicians have become some of the most popular songs of their time, like Zakia and Panggung Sandiwara.

Guitars
During his professional career, Ian has used so many guitars and he often varied the guitar that he uses. Some of the guitar models he has used are Hamer, Kramer Tracer, Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77, Washburn N-4, Gibson Les Paul Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat Atkins, Martin CMF, Martin EST 12 strings and Seagull. Back in the story when Ian met Steve Vai at a Formula-1 event, Ian studied most Steve's equipments which he will not gain in Indonesia. Apparently, because of this reason, Ian has owned an Ibanez JEM77, a Steve Vai Ibanez series.

Tribute
His contributions and efforts in Indonesian music has made some Indonesian younger musicians to start a project called A Tribute To Ian Antono, which later an album was released with the same name. Some of the younger bands involved were EdanE, Sheila on 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang and /rif. Also there were many solo musicians involved, like Glenn Fredly, Audy and Achmad Albar, his bandmate in God Bless.

Kamis, 19 Desember 2013

Kelahiran Musik Indonesia Gong 2000

Kelahiran Gong 2000 sendiri nggak terlepas dari peran istri Ian Antono, Titiek Saelan yang mendorong suaminya membentuk semacam komunitas musisi yang dinamakan Bengkel Musik Gong. Komunitas ini dimaksudkan untuk membenahi kondisi musik di Indonesia, khususnya rock, dan sekaligus mencari solusi bagi musisi muda berbakat di jalur rock. Namun, yang bergabung dalam bengkel musiknya bukan hanya para dari jalur rock, melainkan juga para musiskus jazz, seperti Mates (bas), Indra Lesmana (kibor), Gilang Ramadhan (drums), bahkan tercatat pula Yuke Semeru, basis asal Bandung. Gong 2000 juga nggak hanya berkolaburasi dengan grup tapi juga para musisi dan penyanyi solo macam Nicky Astria, Ikang Fawzi, Iwan Fals, Gito Rollies dan Hari Moekti .Pilihan vokalis jatuh pada Ahmad Albar karena dia dianggap vokalis terbaik dan paling tepat untuk Gong 2000 pada masa itu. 

Formasi Inti dari Gong 2000 terdiri dari Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Hary Anggoman (keyboard), dan Yaya Muktio (drum). Bisa dikatakan bahwa Gong 2000 adalah miniatur dari God Bless karena sebagian besar personilnya adalah juga personil God Bless.

Gong 2000 membawakan musik yang bernuansa ketimuran. Tembang Bara Timur bisa jadi contoh, karena dalam lagu ini, Gong 2000 menonjolkan nada pentatonik daerah Bali. Gong 2000 memang tidak bisa lepas dari God Bless. Dalam album pertama Gong 2000 masih terselip lagu God Bless, Anak Adam dan Sodom Gomorah yang termuat dalam album Cermin. Bedanya, dalam album Gong 2000 temponya lebih lambat dari versi aslinya.

Pada tanggal 26 Oktober 1991 di Parkir Timur Senayan Gong 2000 menggelar konser perdananya, yang memuaskan sekitar 100.000 penonton dengan peralatan sistem suara berkekuatan 120.000 watt dan lampu berkekuatan 300.000 watt. Konser ini menjadi salah satu konser rock terbesar di Indonesia pada jamannya.

Setelah 9 tahun berkiprah di bilantika musik rock Indonesia, Gong 2000 memutuskan untuk bubar. Gong 2000 memang sudah hidup segan mati tak mau. Terakhir mereka manggung pada acara malam tahun baru 2000 di Bali bersama Slank. Setelah itu namanya bagi hilang ditelan bumi. Menurut Ian Antono, pentolan Gong 2000, alasan pembubaran Gong 2000 karena krisis yang melanda tanah air mengakibatkan sulitnya mengadakan pagelaran rock yang memadai. Baginya pertunjukan rock tanpa tata suara yang memadai bukanlah rock. Ian pun juga mengaku kalau mereka terjebak ke dalam industri rekaman. Padahal dulu mereka sepakat membuat Gong 2000 hanya sebuah wadah bengkel musik.

Konser pamungkas Gong 2000 diadakan pada akhir tahun 2000, 31 Desember di pantai Bende, Ancol, Jakarta Utara, menampilkan bintang tamu Amy Search, Ikang Fawzi, /rif, EdanE, dan beberapa musisi rock ternama lainnya. Dihadapan 5000 penonton dan dihiasi tata lampu 800 ribu watt serta tata suara 160 ribu watt, Gong 2000 membubarkan diri.

Kelahiran Gong 2000 sendiri tidak terlepas dari peran istri Ian Antono, Titiek Saelan yang mendorong suaminya membentuk semacam komunitas musisi yang dinamakan Bengkel Musik Gong. Komunitas ini dimaksudkan untuk membenahi kondisi musik di Indonesia, khususnya rock, dan sekaligus mencari solusi bagi musisi muda berbakat di jalur rock. Namun, yang bergabung dalam bengkel musiknya bukan hanya dari jalur rock, melainkan juga para musisi jazz, seperti Mates (bas), Indra Lesmana (kibor), Gilang Ramadhan (drums), bahkan tercatat pula Yuke Semeru, basis asal Bandung. Gong 2000 juga nggak hanya berkolaborasi dengan grup tapi juga para musisi dan penyanyi solo macam Nicky Astria, Ikang Fawzi, Iwan Fals, Gito Rollies dan Hari Moekti .[1] Pilihan vokalis jatuh pada Ahmad Albar karena dia dianggap vokalis terbaik dan paling tepat untuk Gong 2000 pada masa itu. Bisa dikatakan bahwa Gong 2000 adalah miniatur dari God Bless karena sebagian besar personelnya adalah juga personel God Bless.

Gong 2000 adalah grup musik beraliran Rock yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny Fattah dengan vokalis Ahmad Albar. Band ini didirikan pada awal 90-an.

Selasa, 23 Juli 2013

Kepala Dua Gong 2000

Gong 2000 adalah grup musik beraliran Rock yang digawangi Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), dan Donny Fattah dengan vokalis Ahmad Albar. Band ini didirikan pada awal 90-an.



Kelahiran Gong 2000 sendiri tidak terlepas dari peran istri Ian Antono, Titiek Saelan yang mendorong suaminya membentuk semacam komunitas musisi yang dinamakan Bengkel Musik Gong. Komunitas ini dimaksudkan untuk membenahi kondisi musik di Indonesia, khususnya rock, dan sekaligus mencari solusi bagi musisi muda berbakat di jalur rock. Namun, yang bergabung dalam bengkel musiknya bukan hanya dari jalur rock, melainkan juga para musisi jazz, seperti Mates (bas), Indra Lesmana (kibor), Gilang Ramadhan (drums), bahkan tercatat pula Yuke Semeru, basis asal Bandung. Gong 2000 juga nggak hanya berkolaborasi dengan grup tapi juga para musisi dan penyanyi solo macam Nicky Astria, Ikang Fawzi, Iwan Fals, Gito Rollies dan Hari Moekti .[1] Pilihan vokalis jatuh pada Ahmad Albar karena dia dianggap vokalis terbaik dan paling tepat untuk Gong 2000 pada masa itu. Bisa dikatakan bahwa Gong 2000 adalah miniatur dari God Bless karena sebagian besar personelnya adalah juga personel God Bless.